Rabu, 19 Oktober 2011

LAMA MENJOMBLO BUKAN BERARTI MAHO !!


Saat duduk di sebuah Cafe di Jakarta bersama kedua teman satu daerah. Gua melihat sekeliling gua penuh dengan orang pacaran, seperti itulah sebutan untuk dua pasangan berbeda gender. Terlintaslah di pikiran gua " wah memang enak ya kalo punya pasangan, setiap hari dapet perhatian, kasih sayang dari si doi ", berbeda dengan yang JOMBLO. What??!! JOMBLO ?!! kata-kata yang menusuk di jantung #eess.


Tak kerasa gua udah JOMBLO 2 ( dua ) tahun lamanya. bukan berarti tak laku di mata wanita. *ngeles hanya saja gua takut sakit hati lagi, sakit yang membuat gua takut dengan jatuh cinta lagi. bayangkan saja, ketika kita sayang teramat sayang pada pasangan kita, kita tak di anggap sedikit pun. Mungkin karena hal itu gua harus menjomblo sekian tahun lamanya *jamuran. Tak apalah, selagi gua bahagia bersama keluarga dan teman-teman.

Memang tragis kisah cinta gua saat itu, begitu pilu banyak luka sampai sekarang yang engga pernah hilang dari ingatan gua. Andai saja semua cerita itu bisa di hapus, gua mau menghapusnya sama sekali dari otak gua. Kita flash back ke masa lalu. Pertama pacaran sih asik" aja, maklum waktu itu suasana hati masih berbunga-bunga. Penuh dengan kemesraan, canda tawa, pokoknya ga ada yang namanya kesedihan. Nah, kebetulan saat itu gua satu sekolah dengannya. Setiap berangkat sekolah gua selalu jemput dia, untuk berangkat bareng. Gua usaha untuk selalu bangun pagi untuk dia.

Pokoknya awal yang begitu indah, serasa dunia milik gua berdua. Setiap jam istirahat berbunyi, gua selalu bersamanya untuk berbagi canda tawa. Pada saat itu gua yakin kalo dia memang jodoh gua yang terakhir, jodoh yang selama ini gua mau. Kenapa gua ngomong seperti itu?? Mungkin pada saat itu gua terlalu sayang sama dia. Sebelumnya gua orang yang engga percaya dengan yang namanya cinta sejati. Dia yang bisa membuat gua tau bahwa ada yang namanya cinta sejati.

Cinta tanpa memandang harta, tahta dan kasta. Satu hal yang paling gua suka adalah saat aku dekat dengannya dekat pula dengan kedua orang tuanya. Karena dekat dengan kedua orang tuanya, gua jadi terlalu sayang sama dia, gua ga mau pisah dengannya. Seiring waktu berjalan tanpa aku sadari mulai ada  konflik kecil demi kecil, yang kerap membuat kami harus meneterskan air mata.

Dia kerap dekat dengan teman prianya, bukannya gua sok ngatur hidupnya. Tapi gua ga suka kalo dia terlalu dekat dengan teman prianya. Beberapa hal yang masih gua ingat sampai sekarang, saat gua sedang sakit dia minta tolong untuk mengatarnya mengambil baju Comic di serang. Bukannya gua ga mau ganter dia, tapi saat itu posisi gua sedang sakit. Seharunya dia mengerti dong, aku suruh dia yaudah sii jangan pergi. Lagian kan udah ada kordinatornya, kenapa kamu mesti ikut. dia bersih kekeh ingin pergi. sampai - sampai dia bilang ingin pergi dengan teman cowoknya itu. Cemburu, saat itulah perasaan gua belum lagi menanggung rasa bersalah karena ga bisa nemenin dia.


Satu hal lagi yang ga bisa gua terima sampe sekarang. Di saat gua kangen sama dia, gua ingin ke rumahnya dengan seorang sahabat saya. Sebelumnya gua udah ngasih tau dia kalo gua mau kerumahnya. Satu alasan dari dia " maaf aku ga bisa aku capek ingin istirahat ". Tapi gua bersih kekeh mau ke rumahnya. Lantas saja gua bergegas dengan sahabat gua menuju kediamannya, Pas belokkan rumah dia terlihat sebuah sepedah motor. Dalam hati gua bertanya-tanya siapa ya?? pas sesampainya di depan kediamannya ternyata dia bersama seorang pria. Di dalam mobil gua CEMBURU abis, kebetulan saat itu gua sedang membawa mobil. Dia tau kalo di dalam mobil itu gua, tapi dia enggan menghampiri. Lantas gua bergegas mengambil sebuah HandPhone untuk menghubunginya. namun tak ada jawaban sama sekali darinya. Terus menerus gua mencoba menghubunginya, namun tak ada jawaban sama sekali.


Dan akhirnya gua pergi dari kediaman dia dengan  raut wajah yang penuh dengan kecewa sambil mematikan telfon genggam. Kesel banget saat itu, untung saja ada sahabat saya yang menghibur. Detik, Waktu, Menit demi menit telah lewat bahkan berjam - jam. Dan akhirnya gua coba menyalakan HP gua, tapi tak ada sebuah jawaban darinya. Sedih, kecewa dan kesel semua rasa campur aduk saat itu. Tapi gua coba tegar, dan berfikir positif saja.

Hari demi hari gua lewatin sama dia, namun sudah jarang berhubungan bisa di sebut renggang. Dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan ini. Capek, sakit atau sejenisnya perasaan gua saat itu. Namun apa boleh buat, memang ini yang sudah terjadi. Sampai-sampai gua takut untuk jatuh cinta lagi. Sakit di saat sayang banget dengan seseorang yang kita sayang banget tapi endingnya seperti ini.

Selang beberapa bulan lamanya gua sempet merasakan jatuh cinta lagi, namun cinta itu singkat. Kenapa singkat? gua takut membuat dia sakit hati gara-gara gua. Dia terlalu baik buat gua, gua ga bisa buat dia sakit hati. Sudah cukup gua yang ngerasain yang namanya sakit hati.


Karena hal itu sampai saat ini gua masih jomblo biarpun sudah lama. Tapi gua tetep bahagia, karena di sekeliling gua banyak keluarga, sahabat yang selalu membuat gua tersenyum dan tertawa. Gua jomblo bukan berarti homo yang doyan sama satu jenis bukan lawan jenis. Karena gua masih trauma sampai saat ini.

Buat kalian, hargai setia usaha dan kesetiaan dari pasangan anda. Jangan membuat mereka kecewa saat saling sayang. kalau bisa " RUBAH AIR MATA KESEDIHAN MENJADI AIR MATA KEBAHAGIAAN ".

1 komentar: